Pemilihan Bahan Penutup Atap

Diposkan: 12 Jul 2017 Dibaca: 7968 kali


Pemilihan penggunaan penutup atap...

Penutup atap, adalah salah satu elemen dalam sebuah bangunan. Secara umum bangunan mempunyai struktur kaki (pondasi), badan (rangka), dan atap (penutup atas). Atap terdiri dari rangka atap dan penutup atap. Perlu digaris bawahi bahwa atap yang dimaksud disini bukan dari bahan cor beton / dak beton.

Penutup atap mempunyai jenis yang sangat beragam. Disini akan dijelaskan beberapa diantaranya;

  1. Atap berbahan dasar logam

Atap dengan bahan logam ada beberapa macam, seperti atap seng gelombang, atap genteng metal, genteng metal pasir, dll. Atap dengan bahan metal mempunyai bobot yang ringan, sehingga untuk rangka atapnya pun tidak perlu menyangga beban yang besar. Secara otomatis beban bangunan juga berkurang. Namun karena sifat logam sebagai konduktor panas yang baik, ruangan di bawah atap logam akan lebih panas daripada jenis atap lainnya. Hal ini dapat direduksi dengan desain yang baik, misal menanam pohon yang bisa menaungi atap, atau memberikan ruang perangkap panas antara atap dengan ruangan dibawahnya dengan memasang plafond.

Kelebihan atap ini yaitu bisa dipasang dengan kemiringan yang cukup datar. Bisa dipasang hingga kemiringan minimum 15 derajat. Hal ini karena bentuknya yang lembaran, sehingga meminimalisir celah untuk masuknya air hujan akibat tampias.

Selain itu, karena atap metal terbilang ringan, mempunyai resiko tidak kuat menahan beban angin yang besar. Sehingga ada beberapa kasus atap terkelupas dari rangka atap sewaktu terjadi angin besar.

Selain itu, untuk perawatan genteng dengan bahan logam lebih intens. Bahan yang tipis dan dengan sistem paku/baut, memungkinkan terjadinya kelonggaran pada lubang paku/baut akibat getaran yang dialami selama terpasang. Hal ini dapat mengakibatkan kebocoran atap.

 

  1. Atap berbahan dasar fiber semen

Atap dengan bahan fiber semen, atau sering disebut dengan asbes, mempunyai bobot yang lebih berat daripada atap logam, sehingga untuk rangka juga memerlukan konstruksi yang lebih bagus. Atap dengan bahan ini juga masih menyalurkan panas ke dalam ruangan, meskipun tidak sebesar atap logam. Dengan bentuk lembaran, dan dengan ketebalan yang cukup tipis, atap ini mempunyai resiko yang hampir sama dengan atap logam dalam menghadapi beban angin.

Kelebihan atap ini seperti jenis lembaran logam, yaitu bisa dipasang dengan kemiringan yang cukup datar. Bisa dipasang hingga kemiringan minimum 15 derajat. Hal ini karena bentuknya yang lembaran, sehingga meminimalisir celah untuk masuknya air hujan akibat tampias.

 

  1. Atap berbahan dasar tanah liat

Bahan dasar tanah liat ini sudah dipakai dari jaman nenek moyang.  Rumah-rumah lama menggunakan penutup atap dengan bahan ini. Atap dengan bahan ini berbentuk genteng, yang pemasangannya memerlukan kemiringan minimal 30 derajat. Hal ini untuk menghindari adanya tampias air hujan yang dapat merembes masuk melalui celah antar genteng. Bahan ini cukup berat, sehingga untuk rangka atapnya memerlukan bahan dan konstruksi khusus. Bahan rangka atap yang dipakai biasanya menggunakan kayu atau baja ringan.

Atap tanah liat mempunyai kelebihan dalam perawatan. Karena bentuknya yang bukan lembaran, memungkinkan penggantian per genteng ketika terjadi keretakan atau pecah.

Atap dengan jenis bahan ini cukup dingin dibanding atap dengan bahan logam karena sebagai konduktor yang kurang baik.

 

  1. Atap berbahan dasar beton

Penutup atap dengan bahan beton juga berbentuk genteng. Penanganannya hampir sama dengan atap tanah liat, hanya saja bobotnya lebih berat, sehingga memerlukan struktur dan konstruksi rangka khusus. Bahan rangka atap yang digunakan bisa menggunakan kayu atau baja ringan.

Kelebihan bahan atap beton adalah keawetannya. Bahan beton dikenal sebagai bahan yang aet dan tak lekang umur. Namun tetap saja kerusakan bisa terjadi akibat benturan, cuaca, dan force majeur yang lain. Atap genteng bahan beton juga sangat bervariasi ukuran dan bentuknya.

Kelemahan dari atap beton adalah bobotnya yang berat, sehingga rangkanya akan menjadi lebih besar dalam biaya. Begitu juga dari segi harga, atap bahan beton juga lebih mahal daripada jenis atap yang lain.

 

Dengan demikian, apakah anda sudah memutuskan akan menggunakan jenis yang mana? J

 


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
  RANCANG BANGUN PARAMA
T: +62 812-2612-3838
rancangbangunparama@gmail.com

Kontak :
Alamat : Jl Lingkar Utara Maguwoharjo Depok Sleman DIY
Phone : +62 812-2612-3838
Email : rancangbangunparama@gmail.com

Rancang Bangun Parama © 2024. Web by . All Rights Reserved